Konsep Dasar Anak dan Hospitalisasi

No comments :

HOSPITALISASI
Bentuk stresor individu yang berlangsung  selama individu dirawat dirumah sakit

PERUBAHAN YANG TERJADI  PADA HOSPITALISASI
Perubahan Konsep Diri
Dipersonalisasi
Rasa Takut dan Ansietas
Kehilangan dan Perpisahan
Regresi
Dependensi

Istilah-Istilah Latin Penting yang Sering Dipakai dalam Anatomi

No comments :
Dalam ilmu anatomi, kita sering mendengar istilah-istilah seperti medianus, paramedianus, sagitalis dan lain sebagainya. Nah berikut ini makalahkeperawatanku menjelaskan beberapa istilah-istilah penting yang sering dipakai dalam ilmu anatomi :

Sekilas Tentang Kanker Lambung

1 comment :
Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma lambung yang paling sering terjadi dan merupakan sekitar 5% semua kematian kanker, Laki-laki lebih banyak terserang dan sebagain besar kasus terjadi setelah usia 40 tahun. 

Penyebab kanker lambung tidak diketahui, tetapi dikenal faktor-faktor predesposisi tertentu. Faktor genetik tampaknya penting, karena kanker lambung lebih sering pada orang dengan golongan darah A. Faktor geografis dan linkungan tampaknya penting, karena kanker lambung sangat sering terjadi di Jepang, Chili, dan Islandia. Karena alasan yang tidak diketahui, kanker lambung di Amerika sudah berkurang jumlahnya.Kanker lambung lebih sering terjadi pada golongan sosial ekonomi rendah. Salah satu faktor predisposisi yang paling penting adalah gastritis atrofik atau anemia pernisiousa seperti yang telah dibicarakan sebelumnya.

Makalah Perubahan Sosial dan Budaya Kesehatan

1 comment :
PENDAHULUAN
Masyarakat dan kebudayaan manusia dimanapun selalu berada dalam keadaan berubah, baik dari masyarakat dengan kebudayaan primitive yang terisolasi dari hubungan masyarakat di luar dunianya sendiri. Perubahan yang terjadi dalam  kebudayaan  primitive terjadi karena adanya sebab yang yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang yaitu lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan social, dimana lingkungan social ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Manusia sebagai makhluk social yang saling ketergantungan satu sama lain dengan lingkungannya sangat membutuhkan pertolongan dari orang lain, dalam memecahkan berbagai masalah individu maupun masalah-masalah social yang terjadi dalam lingkungan sekitar manusia.
Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan adat istiadat yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang termasuk dalam perilaku kesehatan, sehingga petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mempunyai latar belakang suku, adat istiadat dan budaya yang berbeda, harus mampu memahami budaya masyarakat yang dilayaninya.

Teori Keperawatan Callista Roy

No comments :
Teori Keperawatan Menurut Callista Roy
Berkembangnya teori keperawatan model adaptasi oleh sister Callista Roy ini terjadi pada tahun 1964.digunakan sebagai landasan dan model konsep yang esensial dalam pendidikan keperawatan. Model ini merupakan model yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku yang adaptif dan mampu merubah perilaku yang mal adaptif atau memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi secara keseluruhan.

Teori Gate Control

No comments :
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Melzack & Wall pada tahun 1965. Menurut teori gate kontrol, nyeri tergantung dari kerja serat saraf  besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat saraf besar akan meningkatkan aktivitas subtansia gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat. Substansi gelatinosa (SG) yang ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri. Rangsangan serat besar dapat langsung merangsang korteks serebri. Hasil persepsi ini dikembalikan ke dalam medulla spinalis melalui serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktivitas sel T. Rangsangan pada serat kecil akan menghambat aktivitas subtansia gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan menghantarkan rangsangan nyeri.

Respon Imun

No comments :

RESPONIMUN
Respon imun berawal sewaktu sel B atau T berikatan, seperti kunci dengan anak gemboknya, dengan suatu protein yang diidentifikasi oleh sel T atau B sebagai benda asing. Selama perkembangan masa janin dihasilkan ratusan ribu sel B dan sel T yang memilki potensi yang berikatan dengan protein spesifik. Protein yang dapat berikatan dengan sel T dan B mencakup protein yang terdapat di membran sel bakteri, mikoplasma, selubung virus, atau serbuk bunga, debu, atau makanan tertentu. Setiap sel dari seseorang memilki proitein-protein permukaan yang dikenali oleh berbagai benda asing oleh sel T atau B milik orang lain. Protein yang dapat berikatan dengan sel; T atau B disebut dengan antigen, apabila suatu antigen menyebabkan sel T atau B menjadi aktif bermultiplikasi dan berdiferensiaasi lebih lanjut, maka antigen tersebut dapat bersifat imunogenik.

Keperawatan Kesehatan Komunitas

No comments :
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHS, 1997).

Sistem Respirasi Manusia

No comments :
Respirasi pada manusia adalah proses keluar masuknya oksigen keparu-paru yang selanjutnya diteruskan keseluruh tubuh melalui darah.manusia memiliki alat respirasi yang berperan sebagai perantara antara lingkunagn luar (alam bebas) dengan lingkungan dalam (cairan interseluler).

Cairan dan Elektrolit

No comments :
Sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.

TREN DAN ISSUE LEGAL DALAM KEPERAWATAN PROFESIONAL

No comments :

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.

Community Mental Health Nursing

No comments :
Presentasi Community Mental Health Nursing atau Perawatan kesehatan jiwa masyarakat. Selengkapnya anda bisa download file dalam bentuk Power Point DISINI

Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus

No comments :
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, demham tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya  insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).
Gangren adalah proses atau keadaan  yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. ( Askandar, 2001 ).
Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. ( Askandar, 2001).

Kesehatan Reproduksi Remaja

No comments :
Pada laki-laki dewasa pubertas dimulai dengan perubahan suara lebih berat, pembesaran genetalia ekdterna tampil bulu diatas muka. Pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama ( menarche ) uterus dan vagina membesar, buah dada membesar serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah, sifat kelamin skunder tampil, lengkung tubuh berkembang, adanya bulu ketiak dan pulbis pelvis Malabar, Perubahan penting terjadi pada usia remaja dimana jiwa dan raganya menjadi matang.

3 Masalah Emosi Pemicu Kegemukan

No comments :
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian pengobatan obesitas telah diperluas dengan mencakup penyebab psikologis. Studi telah mengidentifikasi emosi mungkin memainkan peran dalam kenaikan berat badan, obesitas dan penurunan berat badan.

Ada 3 masalah emosi yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan, seperti dilansir about.com, Rabu (29/2/2012):

1. Stres
Bagi kebanyakan orang, alasan makan adalah untuk mengisi perut dan menghasilkan tenaga. Tapi pada saat stres, beberapa orang menggunakan makanan sebagai cara terbaik untuk menenangkan emosi. Makan karena emosi (emosional eating) tidak selalu menyebabkan kenaikan berat badan untuk semua orang, namun ini bisa menjadi penyebab obesitas pada beberapa orang.

Dalam sebuah studi tentang pola makan dan kebiasaan olahraga dari ibu obesitas, peneliti menemukan bahwa stres memicu makan berlebihan dan mencegah perempuan mempraktikkan kebiasaan sehat.

Menghindari stres tidak selalu memungkinkan. Tapi teknik relaksasi dapat menjadi alternatif yang sehat untuk mengelola emosi selama masa stres.

2. Depresi
Dalam sebuah tinjauan literatur obesitas, satu kelompok peneliti mengidentifikasi beberapa cara di mana depresi dapat menyebabkan obesitas. Salah satunya beberapa antidepresan yang sering diresepkan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Para peneliti juga mencatat bahwa kurang tidur, gejala yang umum dari depresi, juga merupakan faktor risiko obesitas. Tidak aktif dan kurang olahraga, gejala lain depresi, juga dapat memicu berat badan meningkat.

Jika Anda sedang berjuang melawan obesitas, melakukan diskrining untuk depresi mungkin menjadi langkah yang wajar. Pertimbangkan berbicara dengan dokter perawatan Anda tentang mendapatkan rujukan ke seorang profesional kesehatan mental.

3. Trauma personal atau masa kecil
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa orang yang terkena kekerasan fisik, pelecehan seksual atau bullying (olok-olokan) berada pada risiko tinggi untuk obesitas.

Kanker Serviks

No comments :
Kalbe.co.id - Kanker serviks adalah kanker yang timbul di serviks atau di mulut/leher rahim. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia. Jumlah pengidap kanker serviks di Indonesia juga cukup besar dan akhir-akhir semakin meningkat. Setiap hari ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang atau bisa dikatakan setiap jamnya seorang wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks.
Kanker serviks disebut sebagai “silent killer” karena perkembangan kanker ini sulit terdeteksi. Proses perjalanan infeksi virus penyebab kanker hingga timbulnya gejala terjadi perlahan-lahan, yaitu sekitar 10-20 tahun. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi sel-sel pra kanker yang belum menimbulkan gejala dan akhirnya menjadi sel kanker yang akan menimbulkan gejala. Proses ini seringkali tidak disadari. Dokter Laila Nuranna, SpOG (K), Kepala Onkologi Ginekologi Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, berujar bahwa sebagian besar kasus kanker serviks yang terdeteksi sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Kanker serviks sering timbul pada wanita paruh baya. Mayoritas kasus yang ditemukan terjadi pada wanita berusia kurang dari 50 tahun. Banyak wanita tidak mengetahui bahwa dengan semakin bertambahnya usia, semakin meningkat pula resiko mereka untuk mengidap kanker serviks. Ini sebabnya penting bagi wanita yang telah berusia untuk menjalani tes Pap Smear yang bisa mendeteksi sel-sel pra kanker secara teratur.
Penyebab kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus ( HPV ) atau virus papilloma manusia. Sekitar 70% kasus kanker serviks adalah akibat infeksi HPV 16 dan 18. Kanker serviks dapat terjadi jika infeksi HPV tidak sembuh dalam waktu yang lama. Apalagi dengan sistem imun atau kekebalan tubuh yang rendah, infeksi akan mengganas dan menyebabkan sel kanker. Virus ini dapat menyebar melalui sentuhan: misalnya, ada virus HPV di tangan Anda, lalu Anda menyentuh daerah genital, maka daerah serviks Anda dapat terinfeksi. Atau bisa juga dari kloset di WC umum yang sudah terkontaminasi virus.
Selain itu, ada sejumlah faktor risiko atau penyebab kanker serviks:
• Wanita berusia di atas 40 tahun lebih rentan terkena kanker serviks.
Semakin tua maka semakin tinggi risiko.
• Faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks.
Namun hal ini bukan berarti jika keluarga Anda bebas kanker serviks maka Anda tidak akan terkena! Anda harus tetap berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan.
• Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti-ganti partner seks, atau berhubungan seks dengan pria yang sering berganti pasangan. Virus HPV dapat menular melalui hubungan seksual. Seandainya seorang pria berhubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker servik, kemudian pria tersebut berhubungan sex dengan Anda, maka virus HPV dapat menular dan menginfeksi Anda.
• Memiliki terlalu banyak anak (lebih dari 5 anak). Pada saat Anda melahirkan secara alami, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks, yang dapat memicu aktifnya sel kanker. Semakin sering janin melewati serviks, semakin sering trauma terjadi, semakin tinggi resiko kanker serviks.
• Keputihan yang berlangsung terus-menerus dan tidak diobati. Ada dua macam keputihan, yaitu normal dan tidak normal. Pada keputihan yang normal, lendir berwarna bening, tidak bau dan tidak gatal. Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, artinya keputihan Anda tidak normal. Segera konsultasi dengan dokter!
• Membasuh atau membersihkan genital dengan air yang tidak bersih, misalnya air sungai atau air di toilet umum yang tidak terawat. Air yang kotor banyak mengandung kuman dan bakteri.
• Pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan dioksin (bahan pemutih yang dipakai untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas).
• Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat. Kebiasaan merokok juga menambah risiko kanker serviks.
Pada stadium dini, gejala kanker serviks tidak terlalu kentara.  Berikut adalah gejala-gejala yang ditemukan pada kanker serviks :
• Sakit dan atau mengeluarkan darah saat berhubungan seksual, ,
• Keputihan yang tidak normal
• Menstruasi berlebihan
• Kurang nafsu makan, sakit punggung atau tidak bisa berdiri tegak, sakit di otot bagian paha, salah satu paha bengkak, berat badan naik-turun, tidak dapat buang air kecil, keluarnya air seni dari vagina, pendarahan spontan setelah menopause, tulang yang rapuh dan nyeri panggul.
Dengan gejala-gejala kanker serviks yang tidak mencolok dan perkembangannya cukup lama, hal yang dapat kita lakukan adalah berusaha menemukan kanker serviks pada stadium dini.
Ada sejumlah metode untuk mendeteksi atau mengetahui apakah Anda terkena kanker servik, antara lain:
• IVA - Inspeksi Visual dengan Asam asetat.
Larutan asam asetat 3%-5% yang dioleskan ke leher rahim akan diamati apakah ada perubahan warna, misalnya muncul bercak putih. Jika ada, berarti kemungkinan terdapat infeksi pada serviks dan harus dilakukan pemeriksaaan lanjutan.
• Pap Smear atau dikenal juga dengan sebutan Papanicolaou test, Pap test, cervical smear, smear test.
Pemeriksaan pap smear memiliki berbagai kelebihan, antara lain: biaya murah, waktu cepat dan hasil akurat. Tes ini dianjurkan untuk dilakukan setidaknya satu tahun sekali.  Hasil usapan leher rahim kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui apakah ada sel abnormal, infeksi atau radang. Melakukan pap smear secara teratur dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker serviks.
• Thin prep merupakan metode berbasis cairan yang lebih akurat dari pap smear, karena pap smear hanya mengambil sebagian sel dari leher rahim, sedangkan thin prep memeriksa seluruh bagian serviks. Sampel tersebut dijadikan slide dan diberi pewarna khusus agar lebih jelas. Membran khusus digunakan untuk membuat preparat dengan irisan tipis, yang akan memperlihatkan infeksi atau jaringan abnormal. Tingkat akurasi metode ini hampir mencapai 100%.

Jika Anda sudah dideteksi menderita kanker serviks, jangan khawatir. Sekarang ini sudah ada sejumlah metode untuk mengobati kanker serviks. Pada stadium awal, pengobatan kanker serviks dilakukan dengan cara menyingkirkan bagian yang sudah terkena kanker, misalnya dengan pembedahan listrik, laser atau cyrosurgery (membekukan dan membuang jaringan abnormal).
Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut, dilakukan terapi kemoterapi dan radioterapi. Pada stadium akhir atau kasus yang parah maka terpaksa dilakukan histerektomi, yaitu bedah pengangkatan rahim (uterus) secara total agar sel-sel kanker yang sudah berkembang dalam kandungan tidak menyebar ke bagian lain dalam tubuh.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, sebelum Anda terkena kanker serviks, berikut beberapa saran untuk mencegah infeksi virus HPV:
• Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan bergizi. Jalani pola hidup sehat dengan cara makan sayuran, buah dan sereal. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E serta asam folat untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
• Sebelum menggunakan toilet di tempat umum, selalu bersihkan bibir kloset dengan alkohol. Jangan membersihkan genital dengan air kotor.
• Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan dengan banyak partner karena HPV menular melalui hubungan seksual. Hindari berhubungan seks selama masa haid/menstruasi.
• Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan kanker.
• Rutin melakukan screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi kanker serviks secara dini.
• Vaksinasi dapat dilakukan pada perempuan usia 10-55 tahun dengan jadwal suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan 0, 1 dan 6. Vaksin HPV akan meningkatkan daya imun anak sehingga lebih resistan terhadap virus.

sumber kalbe.co.id